Sabtu, 17 Oktober 2009

KIM Kraton Kidul Studi Banding Ke Malaysia

Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Kraton Kidul Kota Pekalongan akan mengadakan studi banding ke Malaysia 27 Oktober – 2 November 2008. Sebelum berangkat ke negeri jiran, KIM Pekalongan akan didampingi Pembina KIM, Maryati SH MSi menuju ke Depkominfo Jakarta terlebih dahulu.

Ketua KIM Kraton Kidul, Zaenal Muhibbin SPd yang ditemui kemarin mengatakan, keberangkatan ke Malaysia itu atas ajakan Depkominfo Pusat. Hanya dua kota yang KIM-nya diajak studi banding ke Malaysia, yakni KIM Kraton Kidul mewakili Kota Pekalongan dan KIM Bandung.

Kota Pekalongan diajak karena menjadi percontohan KIM Jateng dan KIM Bandung percontohan di Jawa Barat.

Personel yang berangkat, kata dia, adalah dirinya dan Sekretaris Faniska Arif. Sebelum keluar negeri, KIM diwajibkan mengadakan presentasi tentang kegiatan KIM di Pekalongan.

Dinegara Malaysia, KIM akan mengunjungi “Komuniti Bestari”, yang dinegaranya dinilai sudah berhasil menyampaikan informasi dari pemerintah kepada masyarakatnya atau sebaliknya.

Setelah itu akan mengunjungi beberapa stasiun TV dan Radio di Malaysia yang memiliki kelebihan dibandingkan dengan Indonesia.

Membangun Daerah

Walikota HM Basyir Ahmad berpesan kepada KIM agar menyerap beberapa pengelaman di Malaysia untuk disebarluaskan di Pekalongan pada khususnya dan Jateng pada umumnya.

“Anda diharapkan setelah pulang menjadi pejuang dalam membantu pemerintah membangun daerah,” pintanya.

Selanjutnya, sepulang dari Malaysia, KIM tersebut agar merintis mendirikan KIM disetiap kecamatan. Dengan demikian, peran lembaga itu nantinya benar-benar menjadi mediator antara pemerintah dengan masyarakat.

Dia mengatakan, KIM, dulu dikenal dengan Juru Penerangan (Jupen). Bedanya, kalau jupen pada waktu itu berfungsi sebagai informasi dari satu arah, dari pusat kepada masyarakat, sedangkan KIM itu saluran informasi dua arah, baik dari masyarakat kepemerintah maupun pemerintah ke masyarakat.

Dengan demikian, jika saluran komunikasi itu lancar, maka pembangunan akan berjalan lancar.

Pekalongan Percontohan KIM Se-Indonesia


Pekalongan. Kelompok Interaktif Masyarakat (KIM) Kelurahan Kraton Kidul Kota Pekalongan ditunjuk sebagai salah satu KIM Percontohan Se-Indonesia bersama tiga daerah yang lain. Dengan demikian, KIM di Pekalongan menjadi wakil pemodelan KIM di Jawa Tengah pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.

DI Indonesia sendiri terdapat 3.929 KIM yang tumbuh dan berkembang saat ini, dan KIM Kota Pekalongan salah satu yang tergolong maju. Demikian dikatakan Kasubdit Kelembagaan Komunikasi Sosial Depkominfo Gun Gun Siswadi ketika membuka sosialisasi dan pembinaan untuk 25 pengurus dan anggota KIM Kraton Kidul, Kota Pekalongan, Senin (23/6). Sosialisasi tersebut akan berlangsung selama tiga hari sampai dengan hari Rabu mendatang.

Pada kesempatan tersebut, Gun Gun menyatakan jika peranan KIM di tengah masyarakat sangat strategis, sehingga informasi dari pemerintah blsa sampai kepada masyarakat, sekaligus informasi dari masyarakat berupa penyampaian aspirasl dapat diterima dengan baik oleh pemerintah. ungkapnya.

Sementara itu, Ketua KIM Kraton Kidul Zainal Muhibbin menyatakan, bila pengembangan KIM di wilayahnya berupa tradisi gethok tular dan lesehan. Kedua tradisi tersebut dijadikan media informasi dan komunikasi yang efektif, efisien dan tepat sasaran di Iingkungan masyarakatnya. Karena itu, pihaknya memanfaatkan pertemuan di berbagai kelompok masyarakat seperti di poskamling, warung nasi dan bakso serta ruang publik lalnnya yang biasa dijadikan tempat ngobrol oleh masyarakat.

Hadir dalam sosialisasi tersebut dan menjadi narasumber, yakni Rahmiyati dan Nurlina Bangun dari Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) Jakarta, serta wartawan media cetak dan elelctronik berkaitan dengan kepentingan pengembangan Informasi untuk masyarakat.